Lumajang, (Onenewsjatim)– K.H Ahmad Umar Faruq, pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ma’rifat Boreng, Lumajang, semakin dikenal luas sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan persatuan.
Gus Mamak, sapaan akrabnya, baru-baru ini meraih penghargaan sebagai Figur Penjaga Keberagaman, sebuah apresiasi atas dedikasinya dalam menyatukan umat beragama di Lumajang.
Penghargaan bergengsi ini diberikan oleh Pewarna 'Persatuan Wartawan Nasrani’pada acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Forkopimda Lumajang, Pj. Gubernur Kalimantan Utara, Pj. Gubernur Papua Barat dan sejumlah tokoh lintas agama, pemuda, ormas serta pewarta,
Dalam sambutannya, Gus Mamak menekankan pentingnya Ukhuwah Wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) dan Ukhuwah Basyariah (persaudaraan kemanusiaan).
"Semua manusia berhak untuk dihormati dan disayangi, karena kita semua adalah ciptaan Tuhan,”tegas Gus Mamak.
Gus Mamak juga menyampaikan sejarah unik Lumajang sebagai tanah kelahiran berbagai agama.
"Di Lumajang, kita bisa menemukan jejak Buddha, Hindu, Nasrani, dan Islam. Ini membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang sangat menjunjung tinggi keberagaman,” ujarnya.
Pondok Pesantren Raudhatul Ma’rifat, yang dipimpin oleh Gus Mamak, selalu membuka pintu bagi siapa saja tanpa memandang latar belakang agama atau suku. Hal ini sejalan dengan pesan Gus Mamak agar kita semua menjaga persatuan dan menghindari provokasi yang dapat memecah belah bangsa.
"Jangan pernah membohongi bangsa dan jangan pernah membohongi umat. Yakinlah, Tuhan akan semakin sayang pada makhluk-Nya,” pesan Gus Mamak.
Gus Mamak menyampaikan pesan penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Ma’rifat Boreng ini mengajak semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita harus selalu waspada terhadap upaya-upaya pihak yang ingin memecah belah kita. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang mengatasnamakan agama," tegas Gus Mamak.
Beliau juga menekankan bahwa tidak ada satu agama pun yang mengajarkan kekerasan atau pertumpahan darah.
Lebih lanjut, Gus Mamak mengajak umat untuk menjaga bumi Indonesia dengan tulus.
"Kita harus menjaga alam dan lingkungan sekitar kita. Jangan sampai kita mengecewakan Tuhan dengan merusak ciptaan-Nya," ujarnya.
Pesan Gus Mamak ini sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana isu-isu SARA seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan perpecahan. Sebagai tokoh agama yang berpengaruh, Gus Mamak berhasil menginspirasi banyak orang untuk hidup rukun dan damai.
Penghargaan yang diterima Gus Mamak merupakan bukti nyata bahwa upaya beliau dalam membangun kerukunan umat beragama telah membuahkan hasil yang sangat positif. Semoga semangat toleransi dan persatuan yang ditunjukkan oleh Gus Mamak dapat menginspirasi kita semua untuk hidup berdampingan dengan damai. (Imam)
FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram