Lumajang, (Onenewsjatim) - Mardi, petani asal Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Lumajang, berhasil menciptakan inovasi luar biasa dalam dunia pertanian tembakau. Melalui perkawinan silang antara varietas burley dan tembakau lokal, ia menghasilkan jenis tembakau baru yang diberi nama "burjo" (singkatan dari burley jowo).
"Burjo" memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan tembakau biasa. Tanamannya tumbuh subur dengan tinggi mencapai 2 meter dan menghasilkan daun yang lebar serta berjumlah banyak," Jelasnya.
Kualitas tembakau burjo pun diakui di pasar internasional, sehingga berhasil menembus pasar ekspor.
"Awalnya saya tidak menyangka jika percobaan saya akan membuahkan hasil yang sangat baik," ujar Mardi.
Namun, setelah melalui proses panjang dan berbagai percobaan, akhirnya saya berhasil menciptakan varietas tembakau baru yang berkualitas tinggi," tambahnya.
Keberhasilan Mardi dalam budidaya tembakau burjo tidak hanya memberikan kepuasan pribadi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang positif. Dengan luas lahan 10 hektar, Mardi mampu menghasilkan omzet Rp 150 juta.
"Untuk biaya produksi juga cukup mahal, mencakup tenaga kerja, sewa lahan dan perawatan. Saya hitung 1 hektar itu habis biaya Rp 55 juta," jelasnya.
Harga jual tembakau burjo jenis BF1 (yang paling unggul) cukup tinggi, yaitu Rp 60.000 per kilogram.
"Dalam sekali panen, saya bisa menghasilkan 2.5 ton per hektar. Jadi, bisa dibayangkan berapa keuntungan yang bisa saya dapatkan," terangnya
Meskipun memberikan keuntungan yang besar, budidaya tembakau burjo membutuhkan perawatan yang intensif. Mardi menjelaskan bahwa tanaman tembakau sangat sensitif terhadap nutrisi dan kondisi tanah.
"Tanaman tembakau perlu diberi pupuk organik dan kimia secara teratur, serta diairi dengan cukup. Selain itu, penggunaan trichoderma juga sangat penting untuk menjaga kesehatan tanaman," ujar Mardi.
Saat ini, seluruh hasil panen tembakau burjo milik Mardi dipasok ke PT AOI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang ekspor tembakau. Tembakau burjo jenis BF1 yang dihasilkan oleh Mardi sangat diminati oleh pasar internasional, terutama di Amerika Selatan, seperti Brasil.
"Kemitraan dengan PT AOI sangat menguntungkan bagi saya. Mereka membantu memasarkan produk saya ke pasar internasional dengan harga yang kompetitif," terangnya
Luas Lahan Tanam Tembakau di Lumajang Meningkat Signifikan
Sementara itu, Dwi Wahyono, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Lumajang, mengungkapkan bahwa luas lahan yang digunakan untuk budidaya tembakau mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun ini.
"bahwa jika tahun 2023 luas lahan yang ditanami tembakau hanya sekitar 888 hektare, tahun ini angka tersebut melonjak menjadi 1.220 hektare," ujar Dwi. (Imam)
FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram