Kegiatan itu dilaksanakan sebagai respons atas adanya kasus DBD di wilayah tersebut dan meningkatnya jumlah jentik nyamuk yang ditemukan. Berdasarkan data dari tim Bidang Sanitasi Lingkungan Puskesmas Pasirian.
Dalam kegiatan fogging tersebut, sebanyak 75 kepala keluarga menjadi sasaran penyemprotan. Langkah itu diambil untuk memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab utama penyebaran DBD.
Babinsa Bades, Sertu Saiful Hak, menegaskan bahwa pendampingan yang dilakukan merupakan bagian dari tugasnya dalam membantu menjaga kesehatan dan keamanan masyarakat di wilayah binaan.
"Kami berharap warga lebih waspada dan aktif dalam mengurangi potensi berkembangnya nyamuk DBD, seperti menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin, serta mengubur barang bekas yang bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Langkah kecil ini sangat efektif jika dilakukan bersama-sama," kata dia.
Bidan Dwi Ely A.Md. yang mewakili Puskesmas Pasirian menyampaikan bahwa kegiatan tersebut diharapkan tidak hanya menekan kasus DBD di wilayah Desa Bades tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan secara berkelanjutan.
"Dengan sinergi antara aparat desa, Babinsa, dan warga, ancaman DBD dapat diminimalkan demi kesehatan bersama. Pentingnya penerapan 3M Plus (Menutup, Menguras, dan Mendaur ulang) serta langkah-langkah antisipasi menjaga rumah agar tetap bersih dan sehat," pungkasnya. (Pendim0821)
FOLLOW THE Onenewsjatim AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow Onenewsjatim on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram