-->

13/03/2025

Kasus PMK di Lumajang Menurun, 1.167 Ekor Sapi Sembuh

Kasus PMK di Lumajang Menurun, 1.167 Ekor Sapi Sembuh


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Lumajang mulai mengalami penurunan signifikan. Hingga saat ini, sebanyak 1.167 ekor sapi telah dinyatakan sembuh dari PMK.

Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, sejak November hingga 10 Maret, jumlah total kasus PMK di Lumajang mencapai 1.370 ekor sapi. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.268 ekor sapi dinyatakan sakit, 83 ekor mati, dan 19 ekor dipotong paksa. Sementara itu, tingkat kesembuhan mencapai 1.167 ekor sapi.

Menurut Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, Endra Novianto, saat ini hampir tidak ada laporan kasus baru PMK di wilayah Lumajang. 

Ia mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap penurunan kasus adalah kondisi cuaca yang tidak lagi ekstrem seperti pada November-Desember lalu. Selain itu, meningkatnya kualitas pakan hijauan akibat musim hujan juga berdampak positif terhadap kesehatan ternak.

“Kami juga telah mengoptimalkan program vaksinasi. Sempat terhenti pada November-Desember, kini vaksinasi kembali berjalan sejak Januari. Dengan begitu, kekebalan hewan terhadap PMK semakin meningkat,” ungkap Endra Novianto.

Sebagai langkah pencegahan tambahan, pemerintah juga telah menerapkan kebijakan penutupan pasar hewan guna mengurangi potensi penularan virus PMK. Menurut Endra, langkah ini cukup efektif dalam menekan penyebaran penyakit di Kabupaten Lumajang.

“Vaksinasi masih terus berjalan, dan stok vaksin juga masih aman. Kami mendapatkan pasokan vaksin dari pemerintah pusat dan provinsi. Hingga saat ini, sebanyak 75.050 dosis vaksin telah diterima sejak Januari hingga Maret. Vaksin tersebut didistribusikan ke empat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) di Pasirian, Lumajang, Klakah, dan Senduro,” jelasnya.

Meskipun kasus PMK mulai menurun, masyarakat tetap diminta waspada karena virus ini dapat menyebar melalui kontak langsung, kandang ternak, dan gesekan antarhewan. 

Bahkan, sapi yang pernah terjangkit PMK masih berpotensi menularkan penyakit kepada sapi lain yang memiliki kondisi tubuh lebih lemah.

“Antisipasi terbaik adalah vaksinasi. Sapi yang sehat wajib divaksin untuk membentuk kekebalan tubuhnya. Vaksinasi ini berlaku untuk semua kategori, baik anak, muda, maupun dewasa. Selain sapi, kambing dan domba juga divaksin karena mereka bisa menjadi pembawa virus tanpa menunjukkan gejala,” pungkas Endra Novianto. (Imam)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Baca juga Artikel Lainnya

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved