-->

16/04/2025

Penjaga SMP Satap Ranuyoso Tutup Sekolah Usai Dapat Kabar Dirumahkan

Penjaga SMP Satap Ranuyoso Tutup Sekolah Usai Dapat Kabar Dirumahkan


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Proses belajar mengajar di SMP Satu Atap (Satap) Ranuyoso, Kabupaten Lumajang, sempat terganggu selama dua hari akibat aksi penutupan sepihak yang dilakukan oleh penjaga sekolah. Aksi tersebut diduga dipicu oleh kabar bahwa yang bersangkutan akan dirumahkan.

Penjaga sekolah bernama Sholeh menyegel ruang kelas di SMP Satap Ranuyoso yang terletak di Alun-Alun Ranuyoso pada Senin lalu. Akibatnya, sekitar 90 siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha Murdianto, mengungkapkan bahwa tindakan penutupan tersebut dipicu oleh kesalahpahaman informasi. Sholeh merasa kecewa setelah mendengar kabar bahwa dirinya akan dirumahkan akibat penataan pegawai non-ASN dan non-database BKN.

"Senin kemarin, SMP Satap yang ada di Alun-Alun Ranuyoso dilakukan penutupan sepihak oleh penjaga sekolah," ujar Nugraha.

Ia menyampaikan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lokasi dan melakukan mediasi bersama unsur Muspika.

“Setelah saya lakukan pendalaman dan saya juga turun ke sana. Saya tanya langsung dari mana informasi dia dirumahkan, karena saya berkebijakan tidak ada yang dirumahkan,” katanhya.

Nugraha menjelaskan bahwa tidak ada kebijakan dari Dinas Pendidikan untuk merumahkan pegawai, terutama yang berstatus non-ASN dan non-database BKN.

"Mendengar kabar itu, Sholeh langsung melakukan penutupan sekolah dengan cara mmenyegel ruang kelas," katanya.

Nugraha menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerahkan pengelolaan pegawai non-ASN dan non-database kepada masing-masing lembaga pendidikan. Sesuai aturan, gaji tenaga pendidikan masih dapat dibayarkan melalui dana BOS.

"Kami serahkan semuanya ke lembaga masing-masing, karena memang masih bisa digaji dari BOS. Dari kami, tidak pernah melakukan perumahan pegawai," tegas Nugraha.

Untuk mengatasi situasi ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang bersama Polsek, Koramil, dan Camat setempat melakukan mediasi dengan Sholeh.

"Akhirnya, dia bisa menerima penjelasan dari kami dan membuat pernyataan untuk membuka kembali ruang kelas yang disegel," kata Nugraha.

Nugraha menambahkan, jika penutupan sekolah berlanjut, proses belajar mengajar sebenarnya dapat dipindahkan ke SD Alun-Alun 02 yang berlokasi dekat dengan SMP Satap. Namun, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya menyarankan agar siswa tetap belajar di ruang kelas SD Alun-Alun 02 sementara waktu.

"Alhamdulillah, dia bisa menerima penjelasan dari kami dan akhirnya membuka kembali ruang kelas yang disegel. Insya Allah, besok pembelajaran sudah normal," pungkas Nugraha.(Imam)







Baca Artikel Terkait Lainnya

Baca juga Artikel Lainnya

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved