-->

09/04/2025

Uang Palsu Rp 20 Juta Hanya Dibayar Rp 2 Juta Asli: Polres Tuban Ringkus Pelaku


Tuban,. (Onenewsjatim)
- Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban Polda Jatim berhasil mengungkap dan mengamankan dua pelaku pengedar uang palsu (upal) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat yang curiga terhadap peredaran uang palsu yang marak belakangan ini di wilayah kecamatan Tambakboyo.

Pelaku yang diketahui berinisial AEP (41) merupakan warga kecamatan Tambakboyo dan AS (29) warga asal Kecamatan Bancar saat ini diamankan di Polres Tuban Polda Jatim.

Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin melalui Kanit Pidana umum Satreskrim Polres Tuban Ipda Moh. Rudi, modus pelaku dalam mengedarkan uang palsu pecahan seratus ribu itu dengan membelanjakan barang dengan nominal kecil di warung kelontong agar mendapatkan pengembalian.

"Kualitas cetakan uang palsu terbilang kasar dan mudah dikenali jika diraba dan dilihat dengan teliti" ungkap Ipda Rudi, Selasa (8/4).

Hasil pemeriksaan Polisi, para pelaku mengaku untuk mendapatkan uang palsu sejumlah 20 juta, para pelaku tersebut membayar dengan nominal 2 juta uang asli yang mereka dapatkan dari Kota Batu.

Saat para pelaku diamankan Polisi  sisa uang palsu yang belum beredar masih 3,1 juta rupiah.

"Pelaku menjalankan aksinya sejak bulan Ramadhan dengan tergiur untung besar" imbuh Ipda Rudi.

Pelaku kini ditahan di Polres Tuban untuk proses penyidikan lebih lanjut, mereka dijerat undang-undang mata uang sebagaimana diatur dalam pasal 36 (3) undang-undang no 7 tahun 2011 tentang mata uang.

"Ancaman hukumannya 15 tahun penjara dan pidana denda paling banyak 50 milyar" Tutup Rudi.

Polisi juga tengah mengembangkan kasus ini tidak menutup kemungkinan jaringan pengedar uang palsu yang lebih besar. 

Pihak kepolisian menghimbau agar warga segera melaporkan jika menemukan uang palsu atau aktivitas mencurigakan di sekitarnya. (tim)

Pemkab Lumajang Siapkan 6 Hektare Lahan untuk Sekolah Rakyat Boarding School Gratis


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Pemerintah Kabupaten Lumajang berencana membangun Sekolah Rakyat yang mencakup jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). 

Sekolah ini akan dibangun dengan sistem boarding school dan ditujukan khusus bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, menyampaikan bahwa lokasi pembangunan Sekolah Rakyat tersebut berada di Desa Kebonan, Kecamatan Klakah, tepatnya di sebelah kampus Universitas Jember (Unej) di Lumajang.

"Rencana pembangunan Sekolah Rakyat ini sudah kami siapkan. Tahun ini, kami siapkan lahan seluas 6 hektare. Laporannya juga sudah kami sampaikan ke Menteri PUPR. Nantinya akan dibangun sekolah dengan sistem boarding school, mulai dari SD hingga SMK, lengkap dengan asrama dan fasilitas pendukung lainnya," ujar Bupati yang akrab disapa Bunda Indah, Selasa (9/4/2025).

Sekolah Rakyat ini akan dibiayai sepenuhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Seluruh siswa akan mendapatkan pendidikan, tempat tinggal, serta konsumsi harian secara gratis.

"Ini kami dedikasikan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Semua siswa akan tinggal di asrama, dan seluruh kebutuhan pendidikan hingga makan mereka akan ditanggung pemerintah," jelas Bunda Indah.

Terkait lahan, Bunda Indah menjelaskan bahwa dari total 6 hektare yang disiapkan, seluas 3,9 hektare sudah bersertifikat dan telah diserahkan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sisanya, seluas 2,1 hektare, masih dalam proses penyertifikatan.

"Yang 3,9 hektare sudah bersertifikat dan sudah kami limpahkan ke provinsi. Sudah kami laporkan juga ke Gubernur. Sisanya 2,1 hektare itu sudah ada pelepasan, tapi belum bersertifikat. Nanti akan kami sertifikatkan untuk diserahkan ke Kementerian Pendidikan," ungkapnya.

Saat ini, tim dari pemerintah pusat sudah melakukan survei awal di lokasi, dan Pemkab Lumajang berharap proses pembangunan bisa segera dimulai dalam waktu dekat.

"Rencananya kita mulai tahun ini. Kami harap semua proses administrasi dan sertifikasi segera selesai, agar pembangunan bisa segera dimulai," pungkasnya.

Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, Pemkab Lumajang berharap dapat memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang berkualitas dan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh anak di Kabupaten Lumajang.(Imam)

08/04/2025

Satu Korban Terseret Ombak Pantai Bambang Ditemukan Meninggal


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Kabar duka menyelimuti upaya pencarian wisatawan yang terseret ombak di Pantai Bambang, Lumajang. Paedi (42), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, yang dilaporkan hilang sejak Senin (7/4/2025) siang, akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Jenazah korban ditemukan oleh Tim SAR Gabungan bersama warga di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, pada Selasa (8/4/2025) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, membenarkan penemuan tersebut. 

"Tim gabungan menemukan korban di pinggir Pantai Watu Pecak dalam keadaan meninggal dunia sekitar pukul 12.30 WIB," ujarnya saat dikonfirmasi.

Lebih lanjut, Yudhi menjelaskan bahwa jenazah Paedi telah dievakuasi dan dibawa ke rumah duka di Desa Sumbermujur atas permintaan pihak keluarga untuk segera dimakamkan. 

"Sesuai permintaan keluarga, korban langsung dibawa ke rumah duka," terangnya.

Sementara itu, upaya pencarian terhadap satu korban lainnya, yakni Candra (13) yang merupakan keponakan Paedi, masih terus dilakukan. 

Yudhi Cahyono mengungkapkan bahwa tim SAR gabungan telah dibagi menjadi tiga tim yang melakukan penyisiran di sepanjang garis pantai, mulai dari Pantai Bambang, Pantai Watu Pecak, hingga Pantai Wotgalih.

"Pencarian terus kita lakukan," tegas Yudhi. Bahkan, teknologi drone juga telah diterbangkan untuk membantu memperluas area pencarian Candra dari udara.

Namun, Yudhi mengakui bahwa tim SAR menghadapi kendala yang cukup signifikan dalam proses pencarian akibat kondisi ombak di sekitar Pantai Bambang yang terpantau cukup tinggi, mencapai antara 3 hingga 4 meter.

"Kesulitan kami adalah ombak yang tinggi, jadi kami juga perlu berhati-hati agar tidak ada korban lagi," jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Paedi dan keponakannya, Candra, dilaporkan hilang terseret ombak saat berwisata di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025) siang. 

Peristiwa tragis ini bermula ketika Candra yang sedang mandi di laut tiba-tiba terseret ombak. Paedi yang berusaha memberikan pertolongan justru ikut terseret arus dan menghilang.

Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus berupaya maksimal untuk menemukan Candra. 

Bupati Lumajang Dorong Ketahanan Pangan Nasional Lewat Panen Raya Padi Serentak


Lumajang (Onenewsjatim)
– Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung tercapainya swasembada pangan nasional. Komitmen ini semakin diperjelas dengan pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak yang digelar di Desa Kalipepe, Kecamatan Yosowilangun, pada Senin (7/4/2025).

Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), yang hadir bersama jajaran Forkopimda, memberikan semangat langsung kepada para petani yang berpartisipasi. Dalam kesempatan tersebut, Bunda Indah menegaskan bahwa ketahanan pangan merupakan prioritas utama pembangunan daerah, sesuai dengan arahan dari pemerintah pusat.

“Hari ini, kami hadir bersama Forkopimda untuk memberikan dukungan kepada para petani. Lumajang harus bisa mencapai swasembada pangan, dan kami terus berupaya untuk mencapainya,” ungkap Bunda Indah.

Kegiatan panen raya kali ini berlangsung di lahan seluas 64 hektare, yang menunjukkan keberhasilan dalam menjaga stok pangan yang aman di Lumajang. Meskipun produksi padi saat ini telah mencukupi, Bupati Lumajang menekankan pentingnya untuk terus memperluas areal tanam demi menjaga kestabilan pasokan pangan di masa mendatang.

“Produksi saat ini memang sudah mencukupi, tetapi kami tidak akan berhenti di sini. Kami akan terus memperluas luas tanam, sesuai dengan instruksi Presiden untuk memperkuat ketahanan pangan negara,” tegasnya.

Untuk meningkatkan produktivitas pertanian, Pemerintah Kabupaten Lumajang juga berencana menyediakan alat pertanian modern seperti mesin panen padi (combine harvester). Pengadaan alat ini akan dilakukan melalui berbagai sumber pendanaan, mulai dari APBN, APBD Provinsi, hingga APBD Kabupaten.

Bunda Indah menjelaskan bahwa penggunaan teknologi pertanian modern ini akan sangat membantu petani dalam meningkatkan efisiensi dan hasil panen mereka. “Combine harvester menjadi solusi bagi petani karena dapat mempercepat proses panen, sekaligus menghemat tenaga dan biaya,” ujar Bunda Indah.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari sinergi antara pemerintah daerah dan petani, guna mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan melalui kolaborasi dan inovasi. Pemerintah Kabupaten Lumajang terus berupaya menciptakan iklim pertanian yang lebih maju dan produktif, demi kemajuan pertanian daerah dan kesejahteraan masyarakat. (Imam)




07/04/2025

Dua Hilang Terseret Ombak Pantai Bambang Saat Libur Lebaran


Lumajang,(Onenewsjatim)
– Suasana libur Lebaran di Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang berubah menjadi duka. Dua orang dilaporkan hilang setelah terseret ombak pada Senin siang (7/4/2025).

Kedua korban diketahui bernama Paidi (45) dan Candra (13), warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Hingga berita ini ditulis, upaya pencarian masih dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari TRC BPBD Lumajang dan relawan setempat.

Kapolsek Pasirian, Iptu Loni Roi Madhona, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat kedua korban sedang mandi di pesisir barat Pantai Bambang, dekat area pancer, bersama keluarganya.

“Salah satu korban terseret ombak terlebih dahulu. Kemudian korban yang lain berusaha menolong, namun justru ikut terseret arus hingga ke tengah dan tidak bisa diselamatkan,” jelas Iptu Loni.

Pihak kepolisian dan tim SAR masih terus melakukan pencarian di sekitar lokasi kejadian. Jika hingga malam ini korban belum ditemukan, maka esok hari akan dilakukan pencarian lanjutan dengan bantuan dari tim Basarnas Jember.

Selain itu, pihak kepolisian juga mengimbau kepada seluruh pengunjung agar tidak mandi atau berenang di pantai, khususnya di area yang dikenal memiliki ombak besar dan arus bawah laut yang kuat.

“Kami mengingatkan kepada masyarakat dan wisatawan agar lebih berhati-hati dan mematuhi peringatan dari petugas demi keselamatan bersama,” tambah Iptu Loni.

Seorang Pria di Jember Tewas Terseret Ombak Saat Selamatkan Anak di Pantai Paseban


Jembar (Onenewsjatim) -
Suasana libur Lebaran Idul Fitri di Pantai Paseban, Kecamatan Kencong, Jember, berubah menjadi duka setelah seorang pria bernama Sundrik Yuliadi (37), warga Dusun Bulurejo, Desa Paseban, ditemukan tewas terseret ombak pada Senin (7/4) sekitar pukul 09.00 WIB.

Peristiwa tragis ini bermula ketika korban bersama anaknya tengah menikmati libur Lebaran dengan bermain air di Pantai Karanganyar, Desa Paseban. 

Korban melihat sang anak berenang terlalu ke tengah dan mendekati area ombak. Diliputi kekhawatiran, Sundrik segera berenang menghampiri anaknya untuk memastikan keselamatannya.

Menurut keterangan warga sekitar, Sulton Maulana, korban bermaksud menolong anaknya yang terseret ombak.

"Namun justru korban yang terseret, karena pada saat itu ombak datang lagi cukup besar," ujarnya.

Sementara itu, Kapolsek Kencong AKP Heru Siswanto membenarkan kejadian nahas tersebut. Ia menjelaskan bahwa korban berniat menyelamatkan anaknya yang bermain terlalu jauh ke tengah dan terbawa arus.

"Tapi diduga karena kurang hati-hati, korban tidak melihat ada ombak besar yang datang. Kalau anaknya selamat, tapi justru orang tuanya yang terseret cukup jauh," ungkap AKP Heru Siswanto saat dikonfirmasi.

Setelah menerima laporan, pihak kepolisian segera menuju lokasi kejadian. 

"Kami langsung merapat, di sana ada tim gabungan dan korban sudah dibawa ke rumah duka," lanjut dia.

Heru mengimbau masyarakat untuk selalu berhati-hati saat berlibur di pantai.

 "Jika ada imbauan dilarang berenang, jangan sampai dilanggar demi keselamatan bersama," pungkasnya. (Imam)



© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved