-->

17/09/2024

Dukung STBM, Pemerintah Desa Sememu Fasilitasi Jambanisasi untuk Warga Kurang Mampu




Lumajang, (Onenewsjatim)
-Dalam rangka meningkatkan taraf kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, pemerintah desa terus mengoptimalkan program Jambanisasi sebagai salah satu upaya konkret untuk memenuhi kebutuhan dasar warga, terutama bagi mereka yang kurang mampu. dengan tujuan meningkatkan akses terhadap sanitasi yang layak di setiap rumah tangga.

Hal tersebut disampaikan Babinsa Sememu Koramil 0821-08/Pasirian, Sertu Faisol Akhmadi, saat turut serta dalam mengawasi pelaksanaan dan memastikan bantuan Jambanisasi kepada warga kurang mampu, yang dilaksanakan di Dusun Ketewel Barat, RT 008 RW 005, Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Selasa (17/9/2024).

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud implementasi tugas Binter (Pembinaan Teritorial) dalam mendukung program pemerintah desa dalam kegiatan Jambanisasi bagi warga kurang mampu. Selain itu, kami juga ikut mengawal agar bantuan benar-benar tepat sasaran,” kata Sertu Faisol Akhmadi.

Sementara itu, Kepala Dusun Ketewel Barat, Khoir, menyatakan bahwa pembangunan jamban bagi warga kurang mampu merupakan prioritas utama dalam upaya menciptakan lingkungan yang sehat dan layak huni. 

“Kami sangat bersyukur atas dukungan dalam mengawal program dari pemerintah desa. Program ini sangat membantu warga kami, terutama mereka yang selama ini kesulitan memiliki fasilitas sanitasi yang layak,” ujar Khoir.

Selain itu, program Jambanisasi juga menjadi salah satu bentuk dukungan terhadap program nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan. Dengan adanya fasilitas sanitasi yang memadai, masyarakat diharapkan dapat terhindar dari berbagai penyakit menular yang sering kali timbul akibat buruknya sistem sanitasi, seperti diare dan infeksi saluran pencernaan. (Pendim0821)

16/09/2024

TNI dan Bidan Desa Bersinergi, Tingkatkan Cakupan Imunisasi Balita


Lumajang, (Onenewsjatim)
-Dalam rangka mendukung program kesehatan nasional, Babinsa Mlawang Koramil 0821-05/Klakah, Sertu Yudiono, melaksanakan kegiatan pendampingan imunisasi di Posyandu Alpukat, Dusun Dawuhan RT 001 RW 007, Desa Mlawang, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang, Senin (16/9/2024).

Kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan kesehatan balita di wilayah tersebut terjaga dengan baik serta mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi.

Sertu Yudiono mengatakan bahwa keterlibatan dirinya dalam kegiatan tersebut adalah wujud nyata kepedulian TNI terhadap kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda. 

"Kegiatan yang kami laksanakan ini sebagai bentuk pendampingan dalam berperan serta mendukung dan mengawal kegiatan Posyandu bagi balita di wilayah, dengan mendorong warga untuk lebih aktif dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi," kata dia.

Sementara itu, bidan desa Mlawang Rika Rahma Yulianingrum, S.Keb., yang memimpin kegiatan imunisasi, mengapresiasi kehadiran Babinsa dalam mendukung kegiatan kesehatan masyarakat. 

"Dengan adanya dukungan dari Babinsa, masyarakat lebih termotivasi untuk mengikuti kegiatan imunisasi. Kami berharap ke depan kegiatan seperti ini terus ditingkatkan agar seluruh balita di desa ini mendapatkan perlindungan dari berbagai penyakit yang rentan pada bayi," pungkasnya. (Pendim0821)

06/09/2024

72 Kasus Meninggal Akibat TBC di Lumajang, Stigma Jadi Penghambat

foto ilustrasi 

Lumajang, (Onenewsjatim)
-Jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) di Lumajang mengalami penurunan signifikan hingga Agustus 2024. Meski demikian, data terbaru mengungkapkan fakta yang mengkhawatirkan: sebanyak 72 nyawa melayang akibat penyakit ini.

Data jumlah temuan TBC di Lumajang tahun 2023 mencapai 2.518 kasus. Namun di bulan Agustus mengalami penurunan menjadi 1.410 temuan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes P2KB Lumajang, dr. Marshall Trihandono, mengungkapkan, kasus meninggal duna akibat TBC diketahui ketika seorang pasien terjangkit melakukan obat

"Sayangnya, tidak semua pasien TBC tercatat dalam data kami. Banyak yang tidak menjalani pengobatan sehingga tidak terlacak. Mereka yang meninggal biasanya baru ditemukan ketika penyakitnya sudah stadium lanjut," jelas dr. Marshall.

Selain itu, adanya komplikasi penyakit akut lain yang diderita pasien TBC juga dikatakan dapat menjadi penyebab seseorang meninggal dunia.

“Ada juga yang berobat tapi mempunyai penyakit penyerta yang tidak terkontrol, misal TBC dengan diabetes melitus yang kadar gulanya tidak terkontrol,” terangnya.

Salah satu kendala utama dalam penanganan TBC adalah stigma negatif yang masih melekat pada penyakit ini. Banyak penderita enggan memeriksakan diri karena takut dikucilkan. Akibatnya, kasus baru sering terlambat ditemukan dan ditangani.

"Ketika ada penderita TBC dalam suatu pertemuan, orang-orang cenderung menghindar. Hal ini membuat penderita semakin enggan untuk mencari pertolongan medis," tambah dr. Marshall.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah terus berupaya meningkatkan deteksi dini melalui pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM). Kementerian Kesehatan juga telah menetapkan target penemuan kasus baru di setiap daerah.

"Meskipun jumlah kasus baru menurun, kita tetap harus waspada. Pemeriksaan TCM menjadi salah satu langkah penting untuk mendeteksi TBC sejak dini dan memberikan pengobatan yang tepat," tegas dr. Marshall.


30/08/2024

Kasus TBC di Lumajang Meningkat Signifikan, Satu Penderita Potensi Tulari Delapan Orang


Lumajang (Onenewsjatim)-
Angka penderita Tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Lumajang terus merangkak naik. Data terbaru hingga akhir Agustus 2024 menunjukkan adanya penambahan 1.410 kasus baru. Angka ini cukup mengkhawatirkan mengingat potensi penularan penyakit ini sangat tinggi.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lumajang, dr. Marshall Trihandono, satu penderita TBC berpotensi menularkan penyakitnya kepada delapan orang lainnya. Penularan umumnya terjadi melalui droplet atau percikan air liur saat penderita batuk, bersin, atau berbicara.

"Meskipun jumlah kasus yang tinggi ini terkesan mengkhawatirkan, namun dari sisi kesehatan, hal ini justru positif. Sebab, semakin banyak kasus yang ditemukan, semakin cepat pula penanganan yang dapat dilakukan," jelas dr. Marshall.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan telah menetapkan target penemuan kasus TBC di Lumajang pada tahun ini. Target tersebut cukup tinggi, yakni mencapai 2.790 kasus. Target ini diberikan agar tenaga kesehatan di daerah lebih proaktif dalam mendeteksi dan mengobati penderita TBC.

Dr. Marshall juga mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap gejala TBC, terutama batuk yang berkepanjangan.

"Jika mengalami batuk lebih dari dua minggu, segera periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini," imbuhnya.(Imam) 

23/08/2024

Babinsa Grobogan Dampingi Imunisasi Anak Sekolah di SDN Grobogan 03


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Upaya mendukung program kesehatan anak yang digagas oleh pemerintah.Babinsa Grobogan Posramil 0821-05/Kedungjajang, Serka Slamet, turut serta dalam pendampingan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang dilaksanakan di SDN Grobogan 03, Kecamatan Kedungjajang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Jumat (23/8/2024). 

Dalam kesempatan itu, Serka Slamet menjelaskan bahwa keikutsertaannya dalam pendampingan imunisasi pada program BIAS tersebut, bertujuan untuk turut serta mendukung program pemerintah di bidang kesehatan di wilayah. 

"Tugas saya adalah membantu memperlancar proses imunisasi kepada anak sekolah, agar terlaksana dengan baik. Tujuan utamanya adalah menciptakan generasi sehat dan kuat," kata Serka Slamet.

Selain itu, Serka Slamet berharap kehadirannya dalam kegiatan tersebut dapat memberikan manfaat, terutama dalam membantu menenangkan anak-anak yang sering kali merasa takut saat akan diimunisasi, dengan memastikan anak-anak merasa aman selama proses imunisasi berlangsung.

Sementara itu, Bidan Desa Grobogan, Herlina Puspita Sari, Amd.Keb., menjelaskan bahwa program BIAS  bertujuan untuk memberikan vaksinasi guna meningkatkan kekebalan terhadap penyakit. Program ini dilaksanakan secara berkala dengan memberikan suntikan Vaksin MR (Measles Rubella) sesuai dengan kategori umur.

"Imunisasi ini merupakan program pemerintah yang dilaksanakan secara serentak. Semua upaya ini demi terbentuknya generasi muda yang sehat, kami berharap kegiatan BIAS di SDN Grobogan 03 berjalan lancar dengan adanya dukungan dari berbagai pihak," harapnya. (Pendim0821)

15/08/2024

Babinsa Sruni: Pahlawan Kecil di Balik Kesehatan Balita


Lumajang, (Onenewsjatim) -
Dalam upaya mendukung program pemerintah menuju Indonesia Sehat, Babinsa Sruni Koramil 0821/05 Klakah, Serka Muhammad Nimin, aktif melaksanakan pendampingan dalam kegiatan pelayanan Posyandu Balita bertempat di Dusun Krajan RT 003 RW 002 Desa Sruni, Kecamatan Klakah, Kabupaten Lumajang. Kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024).

Kehadiran Babinsa dalam kegiatan Posyandu bukanlah hal yang baru, namun menjadi bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendorong partisipasi aktif masyarakat, khususnya ibu-ibu dan balita, dalam memanfaatkan layanan kesehatan dasar yang disediakan oleh pemerintah. 

Dalam kesempatan itu, Serka Muhammad Nimin mengatakan, bahwa Posyandu menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya bagi ibu hamil, balita, dan anak-anak, dengan fokus pada pencegahan stunting dan peningkatan gizi masyarakat.

"Pendampingan Posyandu dilaksanakan di balai desa ini untuk mendorong minat warga datang ke Posyandu, agar dapat memperoleh pemeriksaan dan pelayanan dari bidan. Dengan demikian, program pemerintah menuju Indonesia Sehat tercapai dengan maksimal," kata Serka Muhammad Nimin saat ditemui di lokasi kegiatan.

Sebanyak 18 balita yang saat itu hadir, mendapatkan pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan, serta pemberian vitamin dan imunisasi. 

Ditempat yang sama, Bidan Desa Sruni, Suciati, S.Keb., mengatakan, bahwa kehadiran bidan dan tenaga kesehatan serta Babinsa untuk memantau kegiatan Posyandu di wilayah, dengan memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat. 

“Posyandu tidak hanya menjadi tempat bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, tetapi juga sebagai wadah edukasi bagi para ibu dalam memahami pentingnya gizi seimbang, perawatan kesehatan anak, serta deteksi dini terhadap penyakit yang bisa mengganggu tumbuh kembang anak,” kata Suciati.

Ditempat terpisah, Danramil Klakah, Kapten Arm Aji Joyo Kumoro, menekankan pentingnya peran Babinsa dalam kegiatan pendampingan Posyandu. Tidak hanya sebatas pada kehadiran fisik semata, tetapi juga bagaimana Babinsa dapat berperan dalam mengedukasi masyarakat dan memberikan pemahaman yang benar mengenai pentingnya kesehatan keluarga dan peran Posyandu dalam upaya pencegahan penyakit serta peningkatan kualitas hidup masyarakat.

"Kami selalu menekankan kepada seluruh anggota Babinsa untuk terus aktif dalam pendampingan Posyandu. Kegiatan ini sangat penting dalam rangka mendukung program kesehatan menuju Indonesia Emas 2045," tegasnya.

Kegiatan pendampingan Posyandu, diharapkan dapat terus berjalan dengan baik dan berkesinambungan, sehingga target-target yang telah dicanangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dapat tercapai dengan optimal. Kolaborasi antara TNI, tenaga kesehatan, dan masyarakat di tingkat desa merupakan kunci dalam mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera. (Pendim0821)


© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved
close