-->

16/09/2024

Tradisi Ojung: Adu Ketangkasan dan Doa untuk Hujan di Lumajang


Lumajang,  (Onenewsjatim) –
Masyarakat Desa Sememu, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, kembali menggelar tradisi unik "Ojung" pada Senin (16/9/2024).

Tradisi adu cambuk rotan ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga mengandung nilai-nilai budaya dan harapan akan datangnya hujan dan adu ketangkasan. 

Dalam pelaksanaan tradisi ini, para peserta tampak antusias saling beradu ketangkasan menggunakan rotan dan tidak memakai baju.  Mereka saling memukul punggung lawan dengan aturan yang telah ditentukan. Setiap peserta diberikan kesempatan memukul  beberapa kali sementara lawan dapat menangkis.

"Tradisi ojung ada aturannya, kita hanya boleh memukul punggung dan tidak boleh mengenai kepala atau perut. Ini juga merupakan bentuk doa kita agar turun hujan dan adu ketangkasan," Ujar Ketua Panitia, Du'a.

Menurut Du'a, tradisi Ojung memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat setempat. Selain sebagai bentuk permohonan hujan, tradisi ini juga menjadi ajang untuk menguji keberanian dan kekuatan fisik para peserta.

"Sekarang, tradisi ini kita lestarikan sebagai warisan budaya dan untuk mempererat tali persaudaraan antar warga," terangnya. 

Salah satu peserta mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut serta dalam tradisi Ojung. 

"Ini adalah tradisi leluhur kita yang harus kita jaga. Selain seru, tradisi ini juga mengajarkan kita tentang sportivitas dan kerja sama," ujarnya.  (Imam) 


31/08/2024

Warga Ditotrunan Gelar Kirab Sapar Agung Meriah, Indah Wahyuni: Momentum Jalin Silaturahmi


Lumajang, (DOC)
-Warga Kelurahan Ditotrunan, Kecamatan Lumajang menggelar festival kirap sapar Agung, Sabtu (31/8/2024). 

Festival Sapar Agung dihadiri Pj Bupati Lumajang Indah Wahyuni didampingi Sekertaris Daerah (Sekda) Lumajang.

Pj Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan Kirab Sapar Agung yang digelar oleh warga Kelurahan Ditotrunan.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan Kirab Sapar Agung ini. Ini adalah wujud nyata pelestarian budaya kita. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga," ujar Indah Wahyuni usau menghadiri acara tersebut.

Tradisi membuat jenang saat bulan Safar menjadi salah satu daya tarik utama dalam kegiatan ini. Warga dari 8 RW di Kelurahan Ditotrunan secara bersama-sama membuat jenang dan kemudian diarak keliling kampung.

"Rasa manis jenang ini melambangkan kebahagiaan dan kerukunan antarwarga. Semoga kegiatan ini bisa terus lestari dan menjadi warisan budaya bagi generasi mendatang," tambah Indah Wahyuni.

Indah menjelaskan, Kirab Safar Agung ini tidak hanya bertujuan untuk menggelorakan kembali semangat warisan budaya, namun juga sebagai bentuk pelestarian dan pemberdayaan UMKM lokal.

Indah juga menggarisbawahi pentingnya kegiatan seperti Kirab Safar Agung dalam mendorong partisipasi masyarakat dalam membangun kampungnya.

"Kegiatan ini membuktikan bahwa masyarakat Kelurahan Ditotrunan memiliki semangat yang tinggi untuk menjaga lingkungan dan melestarikan budaya," tambahnya.

Selain Festival Safar Agung, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan festival UMKM yang menampilkan produk-produk unggulan dari warga setempat. (Imam)


25/08/2024

Tari Topeng Kaliwungu Kembali Memukau di Lumajang, Dongkrak Pariwisata


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Tari topeng Kaliwungu kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten Lumajang di Pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-Awar, Kecamatan Pasirian, Minggu (25/8/2024).

Tidak hanya Tari Topeng Kaliwungu, pertunjukan sendratari kolosal "Legenda Argasonya" dan tarian Jaran Kencak juga turut memeriahkan acara ini

Pejabat Bupati Lumajang Indah Wahuni dalam sambutannya menyampaikan pentingnya melestarikan seni tari tradisional sebagai bagian dari identitas budaya Lumajang.

“Tari Topeng Kaliwungu adalah kekayaan budaya yang harus kita jaga dan lestarikan. Melalui pergelaran ini, kita ingin membangkitkan kembali semangat generasi muda untuk mencintai seni dan budaya daerah,” ujarnya.

Yuyun menekankan bahwa pergelaran Tari Topeng Kaliwungu tidak hanya sebagai ajang pertunjukan semata, tetapi juga sebagai upaya untuk mempromosikan pariwisata Lumajang.

“Dengan memperkenalkan Tari Topeng Kaliwungu kepada khalayak yang lebih luas, kita berharap dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Lumajang dan menikmati keindahan alam serta kekayaan budaya yang kita miliki,” jelasnya.

Indah menjelaskan, Topeng kaliwungu ini merupakan seni unggulan yang ada di Lumajang yang sudah ditetapkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan sebagai warisan budaya tak benda.

"Dengan event ini untuk lebih mengenalkan dan meningkatkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata yang ada di Lumajang," kata Indah.

Tari Topeng Kaliwungu adalah aset berharga yang harus kita lestarikan. Selain sebagai identitas budaya, seni tari ini juga memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujar Indah.

Antusiasme masyarakat terhadap pergelaran ini sangat tinggi. Ribuan penonton memadati lokasi acara untuk menyaksikan penampilan para penari yang memukau. Selain itu, sejumlah kegiatan pendukung seperti workshop tari dan bazar produk UMKM juga turut memeriahkan acara.(Imam)


22/08/2024

Meriahnya Pendhak 7 GATRA, Ajak Masyarakat Lestarikan Budaya


Lumajang, (Onenewsjatim)–
Pemerintah Kabupaten Lumajang memberikan apresiasi yang tinggi atas penyelenggaraan Pendhak 7 GATRA yang berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 19 hingga 21 Agustus 2024. 

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Kabupaten Lumajang, Paiman, menyatakan bahwa Pemkab Lumajang berkomitmen penuh dalam mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan melestarikan budaya dan seni.

"Budaya dan seni adalah warisan berharga yang harus kita jaga bersama. Oleh karena itu, Pemkab Lumajang sangat mendukung segala upaya untuk melestarikan dan mengembangkan potensi di bidang ini," ujar Paiman.

Selain memberikan apresiasi, Paiman juga menyoroti kehadiran stand-stand UMKM dalam acara tersebut. Ia menilai bahwa partisipasi UMKM tidak hanya memeriahkan acara, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Lumajang.

"Dengan adanya UMKM, masyarakat memiliki kesempatan yang lebih luas untuk memasarkan produk lokalnya. Hal ini tentu akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," imbuhnya.

Senada dengan Paiman, Direktur GATRA Lumajang, Hamim Thohari Majid, mengungkapkan bahwa Pendhak 7 GATRA berhasil menyajikan beragam kegiatan menarik yang menggabungkan unsur hiburan dan edukasi. 

Selain parade musik, bantengan, dan fashion show, acara ini juga dimeriahkan dengan lomba cipta baca puisi yang disponsori oleh Kapolres Lumajang.

"Kami berharap melalui acara ini, minat masyarakat, terutama generasi muda, terhadap seni dan budaya lokal semakin meningkat," kata Hamim. (Imam)

17/08/2024

Tradisi Kerapan Kerbau Warnai Perayaan HUT RI di Lumajang


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Semarak kemerdekaan Indonesia ke-79 tahun ini terasa begitu kental di Desa Karangsari, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang. Pasalnya, warga setempat menggelar perlombaan tradisional yang sudah dinantikan, yakni kerapan kerbau.

Ajang adu cepat pasangan kerbau ini berhasil menyedot perhatian ratusan pasang mata. Sebanyak 15 pasang kerbau yang kuat dan tangguh siap berlaga di arena sepanjang seratus meter. Masing-masing pasangan kerbau dipandu oleh seorang joki berkuda yang piawai.

"Kerapan kerbau ini bukan hanya sekadar lomba, tapi juga menjadi tradisi yang sangat berarti bagi masyarakat kami," ungkap Kepala Desa Karangsari, Sugiantoro. 

Menurutnya, acara ini menjadi wadah bagi para pecinta kerapan kerbau untuk menyalurkan hobi sekaligus merayakan kemerdekaan Indonesia.

Lebih lanjut, Sugiantoro menjelaskan bahwa kerapan kerbau juga memberikan manfaat bagi sektor pertanian.

"Lumpuran bekas pacuan kerbau akan membuat tanah menjadi lebih subur dan siap untuk ditanami padi," ujarnya.

Selain itu, acara ini juga berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Berbagai UMKM yang menjajakan makanan dan minuman laris manis diburu pengunjung. 

"Kami berharap kerapan kerbau bisa menjadi agenda tahunan yang semakin meriah dan bermanfaat bagi semua pihak," pungkas Sugiantoro. (Imam)

07/08/2024

Polres Malang Salurkan Bantuan untuk Rumah Ibadah dan Lembaga Sosial


Malang, (Onenewsjatim)
– Dalam rangka memperingati HUT ke-79 Republik Indonesia, Polres Malang menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan kepada sejumlah tempat ibadah dan lembaga sosial di wilayah Kabupaten Malang. 

Bantuan ini diberikan secara simbolis oleh Kapolres Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, pada Selasa (6/8).

"Ini adalah bentuk nyata dari sinergi antara Polri dan masyarakat. Kami berharap bantuan ini dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan," ujar Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana. 

Sebanyak 51 lembaga menerima bantuan tunai sebesar Rp5 juta per lembaga. Penerima bantuan meliputi masjid, gereja, pura, panti asuhan, dan pondok pesantren yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Malang. Dana bantuan ini merupakan hasil dari donasi yang dikumpulkan dari berbagai pihak.

Kapolres berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk memakmurkan tempat ibadah dan meningkatkan kualitas pelayanan di panti asuhan serta pondok pesantren. 

"Semoga bantuan ini dapat memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat," imbuhnya.

Selain menyerahkan bantuan, Kapolres Malang juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Malang, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

"Kami berkomitmen untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama proses Pilkada berlangsung," tegas Kapolres.

Dengan adanya kegiatan sosial seperti ini, Polres Malang berharap dapat semakin dekat dengan masyarakat dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. (Red) 


Tags: #Polres Malang, #HUT RI, #bantuan sosial, #rumah ibadah, #panti asuhan, #pondok pesantren, #Pilkada Malang


25/07/2024

Menelusuri Jejak Sejarah Lumajang: Pameran Arsip Digelar di Perpustakaan Mula Malurung


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Perpustakaan Mula Malurung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menjadi saksi bisu pameran arsip bertajuk "Mengenal Lumajang dari Arsip dan Ingatan".

Digagas oleh Komunitas Kulit Pohon Jember, pameran ini berlangsung selama 3 hari, dari 25 hingga 27 Juli 2024, menjadi wadah bagi kaum muda untuk menggali dan melestarikan sejarah Lumajang melalui arsip-arsip berharga.

Ifan Maulana Ishak, Ketua Pelaksana Pameran Arsip Lumajang, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan untuk mengingatkan kembali masyarakat tentang sejarah Lumajang.

"Sejarah Lumajang terukir dalam arsip dan memori kolektif, dan pameran ini menjadi media untuk kembali mengenang dan melestarikannya," ujar Ifan.

Irfan menjelaskan bahwa pameran ini lahir dari keprihatinan terhadap anggapan bahwa arsip adalah benda tua yang tidak relevan.

"Pameran ini merupakan wujud kesadaran kaum muda untuk menunjukkan bahwa arsip bukan hanya lembaran tua tak bermakna," ujar Ifan.

Pameran "Mengenal Lumajang dari Arsip dan Ingatan" ini menampilkan 304 foto dan 27 dokumen bersejarah yang berkaitan erat dengan sejarah dan budaya Lumajang.

"Harapannya masyarakat dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya arsip dan proses pengarsipan. Sehingga arsip tidak hanya dipandang sebagai bahan yang kuno dan "sampah" belaka," tutur Ifan.

Pameran ini diselenggarakan dengan kerjasama Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur dan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lumajang. (Imam)

18/07/2024

Ribuan Umat Hindu Ikuti Upacara Tawur Agung Panca Wali Krama di Lumajang


Lumajang, (DOC)
- Ribuan umat Hindu dari Bali dan Jawa Timur memadati Pura Mandara Giri Semeru Agung di Kecamatan Senduro, Lumajang, dalam Upacara Tawur Agung Panca Wali Krama yang digelar pada Kamis (18/7/2024). Upacara ini dihadiri oleh Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, Penjabat Bupati Lumajang Indah Wahyuni, dan jajaran Forkopimda.

Menurut salah satu tokoh umat Hindu, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Upacara ini menjadi tiga tingkatan, yaitu setiap tahun, setiap lima tahun, dan setiap sepuluh tahun sekali. Masing-masing tingkatan memiliki jumlah hewan kurban yang berbeda.

"Upacara tahunan menggunakan satu ekor kerbau, lima tahunan tiga ekor kerbau, dan sepuluh tahunan 13 ekor kerbau," katana.

Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menjelaskan bahwa jumlah kerbau yang digunakan disesuaikan dengan tingkatan perayaannya.

"Upacara ini merupakan wujud rasa syukur kami terhadap alam semesta yang telah memberikan berkah kepada kita semua," kata Tjokorda.

Pejabat Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, mengapresiasi peran umat Hindu di Jawa Timur dalam menjaga kerukunan dan moderasi beragama. Ia juga melihat adanya kontribusi positif dari umat Hindu dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitar Pura Mandara Giri Semeru Agung.

"Upacara sepuluh tahunan ini sangat istimewa, dan kami melihat kehadiran umat Hindu di Jawa Timur sangat berkontribusi dalam menjaga kerukunan umat beragama dan moderasi beragama," kata Adhy.

Ia menambahkan bahwa Upacara Piodalan ini diharapkan dapat memberikan keberkahan bagi masyarakat di Lumajang, termasuk dalam meningkatkan perekonomian warga sekitar.

"Ini bagian dari upaya kita untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Lumajang, karena kegiatan ini memberikan dampak positif bagi usaha kecil menengah di sekitar pura," ujar Adhy.

Diketahui, kegiatan Piodalan tahun 2024 ini dilaksanakan dengan berbagai rangkaian acara yang dimulai sejak 8 Mei hingga 4 Agustus 2024. Rangkaian acara ini diawali dengan Matur Piuning Pura Mandara Giri Semeru Agung, upacara melasti, puncak karya, dan ditutup dengan berbagai upacara pada 4 Agustus.

Upacara Tawur Panca Wali Krama kali ini dimeriahkan dengan doa bersama dan persembahan tari-tarian adat yang memukau. Upacara ini menjadi bukti nyata keragaman budaya dan agama di Indonesia yang hidup berdampingan dengan harmonis. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved
close