-->

10/04/2025

Ketahanan Pangan, Babinsa Bantu Petani Tempeh Kidul Serap Hasil Panen


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan pemanfaatan hasil panen secara optimal, Babinsa Tempeh Kidul Koramil 0821-10/Tempeh, Serka Zainul Arifin, melaksanakan pendampingan kegiatan Serapan Gabah petani di wilayah binaannya, Kamis (10/4/2025).

Kegiatan tersebut berlangsung di lahan milik Lewi, anggota Kelompok Tani (Poktan) Suko Tani yang berada di Dusun Cikalan, Desa Tempeh Kidul, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Serapan gabah kali ini difokuskan untuk konsumsi mandiri masyarakat dan anggota kelompok tani, sebagai langkah menjaga ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga.

Serka Zainul Arifin mengatakan bahwa pendampingan merupakan bagian dari tugas Babinsa dalam mendukung program ketahanan pangan nasional di tingkat desa. Ia juga menegaskan bahwa hasil panen gabah petani harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin, tidak hanya untuk kebutuhan pasar, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi pribadi dan keluarga.

“Kegiatan ini menjadi bentuk nyata sinergi antara TNI dan petani dalam memperkuat ketahanan pangan. Serapan gabah untuk konsumsi mandiri sangat penting, agar petani tidak hanya menjadi produsen tetapi juga bisa menikmati hasil panennya sendiri,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pendampingan yang dilakukan juga bertujuan memberikan semangat kepada petani untuk terus meningkatkan produktivitas dan kualitas panen, sekaligus menghindari ketergantungan terhadap beras dari luar daerah.

Lewi, selaku pemilik lahan, menyampaikan rasa terima kasih atas pendampingan yang diberikan Babinsa. Ia mengaku merasa terbantu dan semakin termotivasi untuk mengelola hasil panennya dengan lebih baik.

"Dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para petani di Desa Tempeh Kidul semakin sadar akan pentingnya konsumsi mandiri, sekaligus memperkuat ketahanan pangan desa secara berkelanjutan," pungkasnya. (Pendim0821)

Babinsa Tempursari Dampingi Serap Gabah Petani, Dukung Ketahanan Pangan Lokal


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional dan mempercepat serapan hasil petani, Babinsa Tempursari Koramil 0821-18/Tempursari, Peltu Hasyim As'ari, melaksanakan pendampingan kegiatan Serapan Gabah (Sergap) di lahan milik Sujadmiko, Kelompok Tani (Poktan) Karya Tani II, yang berada di Dusun Krajan, Desa Tempursari, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (10/4/2025).

Kegiatan yang dilaksanakan merupakan bagian dari peran aktif TNI AD melalui Babinsa dalam membantu petani dalam proses panen padi dan memastikan gabah hasil panen dapat terserap secara optimal untuk kebutuhan konsumsi mandiri maupun sebagai cadangan pangan desa.

Dalam keterangannya, Peltu Hasyim As'ari menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan untuk mengedukasi petani agar mampu mengelola hasil panen secara mandiri, dengan memperhatikan kualitas gabah dan teknik penyimpanan yang baik.

“Kami mendampingi para petani sejak masa tanam hingga panen. Saat ini, fokus kami adalah membantu percepatan serapan gabah agar hasil panen tidak terbuang dan bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh petani untuk konsumsi pribadi maupun sebagai stok cadangan,” ujar dia.

Ia juga menambahkan bahwa serapan gabah ini sejalan dengan program pemerintah dalam menjaga ketersediaan pangan, khususnya di tingkat lokal, dan sebagai antisipasi menghadapi musim paceklik atau kondisi darurat.

Sementara itu, Sujadmiko selaku pemilik lahan menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Babinsa yang secara konsisten mendampingi petani, tidak hanya dalam hal teknis pertanian, tetapi juga dalam pemasaran dan pengelolaan hasil panen.

“Kami merasa terbantu sekali. Kehadiran Babinsa menjadi motivasi bagi kami untuk terus semangat bertani dan menjaga swasembada pangan di desa,” ujarnya. (Pendim0821)

Pencarian Korban Terseret Ombak di Pantai Bambang Lumajang Terus Dilakukan, Akan Dihentikan di Hari ke-7


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Upaya pencarian seorang wisatawan yang hilang terseret ombak di Pantai Bambang, Pasirian, Kabupaten Lumajang, masih belum membuahkan hasil hingga hari ini, Kamis (10/4/2025).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan bahwa operasi pencarian korban kini memasuki hari ketiga.

Korban yang belum ditemukan tersebut bernama Candra (13), seorang warga Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.

"Tim SAR gabungan terus berupaya melakukan pencarian hingga saat ini. Area pencarian diperluas ke arah timur, mencapai perairan pantai Pandanwangi, Tempeh, Lumajang," kata Yudhi saat dikonfirmasi, Kamis (10/4/2025).

Yudhi menambahkan bahwa tim SAR gabungan memanfaatkan perahu karet dan drone untuk memperluas jangkauan visual dalam proses pencarian.

Ia mengakui bahwa gelombang laut yang cukup tinggi dan angin kencang menjadi kendala dalam upaya menemukan korban.

"Arah gelombang saat ini menuju ke timur. Berdasarkan hal tersebut, kami menduga korban juga terbawa ke arah yang sama. Namun, hingga saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan korban," jelasnya.

Sementara itu, satu korban lainnya yang merupakan paman dari Candra, yakni Paedi (warga Desa Sumbermujur), telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di perairan Pantai Watu Pecak Pasirian pada Selasa (8/4/2025). 

"Kami berharap pencarian ini akan membuahkan hasil dan memohon doa dari masyarakat agar korban dapat segera ditemukan. Sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP), operasi pencarian akan dihentikan pada hari ketujuh," ungkap Yudhi.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Paedi dan keponakannya, Candra, dilaporkan hilang terseret ombak saat berlibur di Pantai Bambang pada Senin (7/4/2025) siang.

Peristiwa nahas ini terjadi ketika Candra sedang berenang di laut dan tiba-tiba terseret arus ombak. Paedi yang berusaha menolong justru ikut terseret arus dan menghilang. (Imam)


Gempa Magnitudo 3,2 Guncang Lumajang, Warga Sempat Panik


Lumajang, (Onenewsjatim) -
Sebuah guncangan tektonik dengan kekuatan Magnitudo 3,2 menggoyang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis (10/4/2025) pagi.

Informasi mengenai aktivitas seismik ini pertama kali dilaporkan secara resmi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Menurut data yang dirilis BMKG, episenter gempa bumi ini terlacak pada koordinat 8,06 derajat Lintang Selatan dan 113,29 derajat Bujur Timur. 

Lokasi ini diperkirakan berada di kawasan sekitar Kecamatan Randuagung. Gempa terjadi tepat pada pukul 05:11 WIB.

Analisis lebih lanjut dari BMKG mengindikasikan bahwa sumber gempa berada di kedalaman 8 kilometer di bawah permukaan tanah. Hal ini mengklasifikasikannya sebagai gempa dangkal.

"Terjadi gempa dengan magnitudo 3,2 pada pukul 05:11:25 WIB, berlokasi di 8.06 LS dan 113.29 BT, sekitar 8 kilometer timur laut Lumajang, Jawa Timur, dengan kedalaman 10 kilometer," demikian pernyataan tertulis dari BMKG yang diterima, Kamis (10/4/2025).

Keterkejutan akibat gempa ini dirasakan langsung oleh warga setempat. Ika, seorang penduduk Desa Tunjung yang terletak di Kecamatan Randuagung, mengungkapkan bahwa guncangan terasa cukup kuat meskipun hanya berlangsung beberapa saat.

"Tadi pagi terasa ada getaran lumayan, tapi sebentar saja. Spontan kami langsung keluar rumah karena panik," tutur Ika melalui sambungan telepon 

Kendati demikian, Ika memastikan bahwa di sekitar kediamannya tidak ada indikasi kerusakan yang diakibatkan oleh getaran gempa tersebut.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyatakan bahwa pihaknya telah menerjunkan petugas ke lapangan untuk melakukan penilaian atau assessment.

"Gempa Magnitudo 3,2 yang terjadi pagi tadi belum ada dampak kerusakan. Tapi pihaknya masih melakukan asesemen," pungkas Yudhi.(Imam)

09/04/2025

Wujud Kemanunggalan TNI-Rakyat, Babinsa Dampingi Langsung Panen Padi di Pasrujambe


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam upaya mendukung program swasembada pangan nasional di tingkat lokal, Babinsa Pasrujambe Koramil 0821-17/Pasrujambe, Serda Amil Fahrudin, melaksanakan pendampingan kegiatan panen padi di lahan milik Sugeng, anggota Kelompok Tani (Poktan) Harapan Kita, yang berada di Dusun Suco, Desa Pasrujambe, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari komitmen TNI AD melalui satuan kewilayahan dalam mendukung sektor pertanian sebagai salah satu tulang punggung ketahanan pangan nasional. 

Dalam kegiatan tersebut, Serda Amil Fahrudin tidak hanya hadir untuk memantau proses panen, tetapi juga ikut membantu para petani di lapangan secara langsung.

“Pendampingan ini merupakan wujud sinergi kepada petani dalam mendukung program swasembada pangan nasional di tingkat lokal,” ujar Serda Amil Fahrudin di sela-sela kegiatan.

Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Babinsa di tengah-tengah petani diharapkan dapat memberikan motivasi dan semangat, serta memastikan proses panen berjalan lancar dan hasilnya optimal.

Sugeng, pemilik lahan, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan peran aktif Babinsa dalam mendampingi para petani. Menurutnya, dukungan tersebut sangat berarti, terutama dalam memberikan rasa aman dan semangat kebersamaan dalam bekerja.

“Kami sangat terbantu dengan kehadiran Pak Babinsa. Beliau selalu ada di tengah-tengah kami, mulai dari tanam hingga panen seperti hari ini,” ungkap Sugeng.

Dengan adanya pendampingan dari Babinsa, diharapkan produktivitas pertanian di wilayah Pasrujambe semakin meningkat dan mampu memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan daerah, sekaligus mendukung pencapaian target swasembada pangan lokal. (Pendim0821)

Babinsa Kawal Sergap Gabah di Lumajang, Jaga Ketahanan Pangan Nasional


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional, Babinsa Sumbersari Koramil 0821-16/Rowokangkung, Sertu Maer Iswanto, melaksanakan pendampingan kegiatan Serapan Gabah (Sergap) oleh Tim Bulog Kabupaten Lumajang di lahan milik Yahya Poktan Kedung Tani, Dusun Pakeman, Desa Sumbersari, Kecamatan Rowokangkung, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Rabu (9/4/2025).

Kegiatan itu merupakan lanjutan dari upaya serapan gabah yang telah dilakukan pada bulan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan gabah berkualitas yang akan masuk dalam cadangan pangan pemerintah serta mendorong stabilitas harga gabah di tingkat petani.

"Pendampingan ini merupakan kegiatan lanjutan yang dilaksanakan bulan lalu, sebagai upaya untuk memastikan ketersediaan pangan berkualitas bagi masyarakat, mengisi cadangan pangan pemerintah," ujar Sertu Maer Iswanto di sela kegiatan.

Tim Bulog Kabupaten Lumajang  oleh Gemma Wardhana langsung melakukan proses pengawasan dan penyerapan langsung di lahan milik Yahya, salah satu anggota Poktan Kedung Tani.

Menurut Sertu Maer, kehadiran Babinsa dalam kegiatan itu merupakan wujud nyata dukungan TNI AD dalam membantu program pemerintah di sektor pertanian, khususnya dalam menjamin hasil panen petani terserap maksimal oleh negara.

“Kami juga ingin memastikan bahwa petani mendapatkan harga yang layak serta termotivasi untuk terus meningkatkan produksi,” tambahnya.

Dengan sinergi antara Babinsa, Bulog, dan kelompok tani, diharapkan program serapan gabah ini dapat terus berjalan secara berkelanjutan guna mendukung ketahanan pangan nasional, khususnya di wilayah Kabupaten Lumajang. (Pendim0821)

Uang Palsu Rp 20 Juta Hanya Dibayar Rp 2 Juta Asli: Polres Tuban Ringkus Pelaku


Tuban,. (Onenewsjatim)
- Unit Jatanras Satreskrim Polres Tuban Polda Jatim berhasil mengungkap dan mengamankan dua pelaku pengedar uang palsu (upal) yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tuban Jawa Timur.

Penangkapan ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan dari masyarakat yang curiga terhadap peredaran uang palsu yang marak belakangan ini di wilayah kecamatan Tambakboyo.

Pelaku yang diketahui berinisial AEP (41) merupakan warga kecamatan Tambakboyo dan AS (29) warga asal Kecamatan Bancar saat ini diamankan di Polres Tuban Polda Jatim.

Kapolres Tuban, AKBP Oskar Syamsuddin melalui Kanit Pidana umum Satreskrim Polres Tuban Ipda Moh. Rudi, modus pelaku dalam mengedarkan uang palsu pecahan seratus ribu itu dengan membelanjakan barang dengan nominal kecil di warung kelontong agar mendapatkan pengembalian.

"Kualitas cetakan uang palsu terbilang kasar dan mudah dikenali jika diraba dan dilihat dengan teliti" ungkap Ipda Rudi, Selasa (8/4).

Hasil pemeriksaan Polisi, para pelaku mengaku untuk mendapatkan uang palsu sejumlah 20 juta, para pelaku tersebut membayar dengan nominal 2 juta uang asli yang mereka dapatkan dari Kota Batu.

Saat para pelaku diamankan Polisi  sisa uang palsu yang belum beredar masih 3,1 juta rupiah.

"Pelaku menjalankan aksinya sejak bulan Ramadhan dengan tergiur untung besar" imbuh Ipda Rudi.

Pelaku kini ditahan di Polres Tuban untuk proses penyidikan lebih lanjut, mereka dijerat undang-undang mata uang sebagaimana diatur dalam pasal 36 (3) undang-undang no 7 tahun 2011 tentang mata uang.

"Ancaman hukumannya 15 tahun penjara dan pidana denda paling banyak 50 milyar" Tutup Rudi.

Polisi juga tengah mengembangkan kasus ini tidak menutup kemungkinan jaringan pengedar uang palsu yang lebih besar. 

Pihak kepolisian menghimbau agar warga segera melaporkan jika menemukan uang palsu atau aktivitas mencurigakan di sekitarnya. (tim)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved