-->

18/04/2025

Babinsa Karanglo Dampingi Serap Gabah, Petani Tersenyum!


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam upaya mendukung ketahanan pangan dan memperkuat ketersediaan beras, Babinsa Karanglo Koramil 0821-13/Kunir, Koptu Dedi Susanto, melaksanakan pendampingan kegiatan Serapan Gabah hasil panen padi di lahan milik Kelompok Tani (Poktan) Tani Mulyo, Dusun Sumberpudak, Desa Karanglo, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025).

Pendampingan tersebut dilakukan di lahan sawah milik Busron seluas 1 hektare, dengan prediksi hasil panen mencapai 6 ton gabah. Kegiatan ini merupakan bagian dari dukungan TNI AD dalam program Serapan Gabah Petani (Sergap), yang bertujuan membantu petani mendapatkan hasil optimal dan memastikan sebagian gabah diserap untuk kebutuhan konsumsi mandiri.

Saat dikonfirmasi Koptu Dedi menyampaikan bahwa kehadiran Babinsa dalam kegiatan ini adalah bentuk kepedulian dan komitmen TNI dalam mendorong kemandirian pangan di tingkat petani. 

Ia juga menekankan pentingnya menyisihkan sebagian hasil panen untuk memenuhi kebutuhan beras keluarga petani sendiri, sehingga tidak seluruh hasil panen dijual ke tengkulak.

"Kami mendorong petani untuk tidak hanya fokus menjual hasil panennya, tetapi juga memprioritaskan kebutuhan konsumsi keluarga sendiri. Ini penting untuk menjaga ketahanan pangan dari tingkat paling dasar, yaitu rumah tangga petani," ungkap dia.

Sementara itu, Busron selaku pemilik lahan mengaku sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa. Selain memberikan motivasi, pendampingan yang dilakukan juga membantu proses panen berjalan lebih tertib dan efisien.

“Kami merasa terbantu dengan adanya pendampingan dari Babinsa Karanglo. Beliau tidak hanya membantu secara fisik dan turun langsung, tapi juga menjadi penyemangat bagi kami para petani,” ungkapnya.

Dengan hasil panen yang cukup, diharapkan para petani di wilayah Karanglo dapat terus termotivasi untuk mempertahankan bahkan meningkatkan produktivitas pertaniannya. Peran aktif Babinsa menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam membangun ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan. (Pendim0821)


Babinsa Supiturang Turun Tangan Bantu Warga Bangun Penahan Tanah


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat terus ditunjukkan oleh aparat teritorial. Seperti yang dilakukan Babinsa Supiturang Koramil 0831-14/Pronojiwo, Serda Sigit Andi Irawan, yang membantu pembangunan pagar dan pengecoran beton penahan tanah di rumah salah satu warga Dusun Gumukmas RT 011 RW 009 Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (18/4/2025).

Pembangunan tersebut dilakukan di rumah Nurul, warga setempat, sebagai upaya memperkuat struktur tanah di sekitar pekarangan dan menciptakan keamanan serta kenyamanan lingkungan tempat tinggal. 

Mengingat lokasi rumah berada di area yang cukup rawan longsor ketika musim hujan, pengecoran beton penahan tanah menjadi langkah penting untuk mencegah risiko pergerakan tanah.

Disela kegiatannya Serda Sigit Andi Irawan mengatakan bahwa keterlibatannya dalam kegiatan tersebut merupakan bagian dari tugasnya sebagai aparat teritorial dalam menjalin hubungan baik dengan warga binaan serta mendorong semangat gotong royong.

“Sebagai Babinsa, kami tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga hadir langsung di tengah masyarakat untuk membantu setiap kebutuhan warga, terutama dalam hal pembangunan dan kegiatan sosial,” ungkap dia.

Dalam kegiatan ini, Kepala Desa Supiturang, N. Yakin Pribadi, S.Pd., turut hadir dan memberikan apresiasi atas kepedulian Babinsa yang selalu aktif mendampingi warganya dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan.

“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Babinsa yang tak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga tenaga dan semangat kepada warga. Ini menunjukkan bahwa sinergi antara aparat dan masyarakat berjalan sangat baik di desa kami,” ujarnya.

Nurul selaku pemilik rumah juga menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia mengaku sangat terbantu, baik secara fisik maupun moral, dalam proses pembangunan tersebut.

Dengan adanya kegiatan itu, diharapkan dapat mempererat hubungan antara TNI dan masyarakat serta menumbuhkan semangat kebersamaan dalam membangun lingkungan yang aman dan nyaman. (Pendim0821)

Guru Honorer di Lumajang Lecehkan Murid Via Video Call Usai Nonton Porno!


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Fakta baru terungkap dalam kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum guru honorer PJOK di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Tempursari, Lumajang. 

Tersangka JM (35) ternyata melakukan aksi bejatnya usai menonton video porno. Hal ini diungkapkan oleh Kasatreskrim Polres Lumajang, AKP Pras Adinata, dalam keterangannya.

Sebelumnya, JM diamankan pihak kepolisian setelah dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap muridnya melalui panggilan video (video call) dengan cara menunjukkan alat kelaminnya.

AKP Pras Adinata menjelaskan kronologi awal percakapan antara tersangka dan korban. 

"Awalnya, korban hendak meminta tersangka untuk dimasukkan ke grup WhatsApp mata pelajaran PJOK. Korban mengirim pesan, namun tidak langsung direspons oleh tersangka. Sekitar pukul 11.00 WIB, korban menarik kembali pesannya karena tidak ada balasan," ujar Pras Adinata.

Namun, tersangka kemudian membalas pesan korban. Percakapan berlanjut hingga korban menanyakan mengapa guru tersebut belum tidur hingga tengah malam. Setelah itu, tersangka melakukan panggilan video kepada korban dan menunjukkan alat kemaluannya.

"Pelaku langsung video call korban dan menunjukkan alat kelaminnya," tegas Pras Adinata.

Setelah kejadian itu, korban diancam oleh tersangka agar tidak menceritakan perbuatan tersebut kepada siapapun. 

Tersangka mengancam tidak akan memberikan nilai pelajaran PJOK jika korban berani buka mulut. Akibat ancaman itu, korban ketakutan dan memilih untuk diam.

"Ternyata pada saat sebelum terjadinya peristiwa tersebut, pelaku sedang melakukan aktivitas menonton video porno," ungkapnya.

Ia menjelaskan pemicu utama tindakan tersangka. Namun, tersangka sendiri mengaku kepada polisi baru melakukan perbuatan tersebut satu kali.

Kasus ini terungkap setelah orang tua korban, pada Sabtu (12/4/2025) malam, mendapat informasi dan melihat cuplikan video rekaman aksi bejat tersangka di rumah seorang saksi. 

Setelah mengkonfirmasi kebenarannya kepada sang anak, orang tua korban kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak sekolah pada Senin (14/4/2025).

Pihak sekolah yang menerima laporan segera memanggil tersangka. Saat dikonfrontasi, JM mengakui perbuatannya. 

"Setelah menerima laporan dari pihak sekolah, tersangka langsung diamankan Polisi," ujarnya 

Pras Adinata menambahkan, bahwa tersangka yang berstatus duda sejak tahun 2013 itu mengakui perbuatannya dilakukan setelah menonton video porno.

"Motifnya memuaskan diri, korban sudah menjadi duda sejak 2013," pungkasnyan

Atas perbuatannya, tersangka JM dijerat dengan Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi Pasal 36 juncto Pasal 45 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun penjara.(Imam)

Terungkap! Motif Pasangan Muda Buang Bayi di Sawah Pilangkenceng


Madiun, (Onenewsjatim)
– Polres Madiun Polda Jatim berhasil ungkap kasus penelantaran bayi yang sempat viral di media sosial.

Terduga pelaku adalah pasangan muda belum menikah, Y (26) dan ENN (18). 

Keduanya merupakan warga asal Cilacap Jawa Tengah yang bekerja di wilayah Kabupaten Madiun.

Peristiwa memilukan ini terungkap setelah seorang warga menemukan seorang bayi laki-laki di area persawahan Desa Sumbergandu, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, pada Selasa (15/4/2025) sekitar pukul 05.00 WIB. 

Bayi tersebut, yang belakangan diketahui bernama ZAR, baru berusia 26 hari saat ditemukan.

Kapolres Madiun, AKBP Mohammad Zainur Rofik, S.I.K., dalam konferensi pers yang digelar di Gedung Tantya Sudiradjati, Kamis (17/4/2025), menjelaskan kronologi kejadian serta motif di balik tindakan keji tersebut.

Kedua terduga pelaku menjalin hubungan sejak tahun 2022 dan tinggal bersama di sebuah rumah kos di Kel. Bangunsari, Kec. Mejayan Kab. Madiun. 

"ENN melahirkan bayi tersebut di bulan Maret 2025 di sebuah klinik bidan dengan biaya persalinan yang belum sepenuhnya dibayar,” kata Kapolres Madiun.

Motif para terduga pelaku membuang bayi laki-laki mereka karena takut dan rasa malu diketahui keluarga akibat kehamilan di luar nikah. 

“Kedua terduga pelaku panik karena orang tua mereka menanyakan kenapa tidak pulang pada saat lebaran sehingga mereka sepakat untuk membuang bayi laki-laki mereka,” jelas Kapolres Madiun.

Keduanya sempat mempertimbangkan untuk menyerahkan bayi ke orang lain atau panti asuhan. 

Namun, pada Senin malam tanggal 14 April 2025, mereka memilih untuk meninggalkan bayi tersebut di pinggir jalan dekat area persawahan.

“Sekitar pukul 20.00 WIB, kedua terduga pelaku membuang bayi tersebut di pinggir jalan masuk Ds. Sumbergandu, Kec. Pilangkenceng Kab. Madiun," imbuh Kapolres Madiun.

Tak hanya itu, sekitar tiga jam kemudian, sekira pukul 23.00 WIB, tersangka Y kembali ke lokasi tersebut karena merasa gelisah. 

Ia mendapati bayinya masih hidup, lalu memberinya susu dengan botol dot dan memindahkannya ke area tanaman padi di sawah terdekat sebelum kembali pergi meninggalkannya di sana.

Beruntung, ke esokan paginya tanggal 15 April 2025 sekira pukul 05.00 Wib warga sekitar menemukan bayi tersebut dan melaporkannya ke Polsek Pilangkenceng. 

Saat ditemukan, kondisi bayi masih hidup dan langsung mendapatkan perawatan medis di RSUD Caruban.

Polisi bergerak cepat, kurang dari 24 jam berhasil mengamankan tersangka Y di wilayah Pilangkenceng, sedangkan ENN diamankan sehari kemudian (16/4/2025) di kampung halamannya di Cilacap.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Pasal 305, 307, dan 56 KUHP serta Pasal 77B juncto 76B Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. (*)

17/04/2025

Panen Padi Melimpah di Sukosari, 9,5 Ton Gabah Amankan Ketahanan Pangan Lokal


Lumajang, (Onenewsjatim)-
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Babinsa Sukosari Koramil 0821/12 Jatiroto, Serka Samsuliadi Dwi Purwanto bersama anggota melaksanakan pendampingan panen padi milik Kelompok Tani (Poktan) Tani Jaya yang berlokasi di Dusun Rowokul, Desa Sukosari, Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (17/4/2025).

Kegiatan panen tersebut dilakukan di atas lahan seluas 1,2 hektare milik Zainal Abidin, yang juga merupakan salah satu anggota aktif Poktan Tani Jaya. Dari hasil panen tersebut, petani berhasil memperoleh hasil sebanyak 9,5 ton gabah kering panen, yang menunjukkan produktivitas pertanian yang cukup baik di wilayah tersebut.

Disela kegiatannya Serka Samsuliadi menyampaikan bahwa pendampingan Hanpangan merupakan salah satu bentuk nyata peran TNI AD melalui Babinsa dalam membantu pemerintah mewujudkan swasembada pangan, khususnya di wilayah binaan. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara Babinsa, kelompok tani, dan pemerintah desa dalam menjaga stabilitas pangan serta meningkatkan kesejahteraan petani.

“Kami hadir di tengah-tengah petani sebagai bentuk komitmen TNI untuk mendukung program ketahanan pangan. Selain itu, kami juga membantu memberikan motivasi dan semangat kepada petani agar terus berinovasi dan menjaga produktivitas pertanian,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Poktan Tani Jaya, Abdul Aziz, mengapresiasi peran aktif Babinsa dalam mendampingi para petani sejak proses tanam hingga panen. Menurutnya, keberadaan Babinsa tidak hanya memberikan rasa aman, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan kebersamaan dalam bekerja di lapangan.

“Kami merasa sangat terbantu dengan kehadiran Babinsa. Dukungan dan semangat yang diberikan sangat berarti bagi kami dalam mengelola pertanian secara lebih maksimal,” ungkapnya.

Dengan hasil panen yang cukup memuaskan, diharapkan dapat mendorong semangat para petani di Desa Sukosari untuk terus meningkatkan produksi dan menerapkan metode pertanian yang lebih modern dan efisien. Pendampingan yang dilakukan oleh Babinsa pun menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menjaga ketahanan pangan di tingkat desa. (Pendim0821)

Menjaga Laut dari Darat: Babinsa Wotgalih dan Masyarakat Siaga Hadapi Mamalia Laut Terdampar


Lumajang, (Onenewsjatim)
– Kamis pagi di Desa Wotgalih, suasana pantai selatan tak hanya diwarnai deru ombak, tetapi juga derap langkah para penjaga bumi dan laut. Di sinilah, sinergi lintas sektor berkumpul dalam satu misi: menjaga kehidupan mamalia laut yang terdampar.

Dalam sebuah Bimbingan Teknis (Bimtek) yang berlangsung di Gedung BUMDES Mandiri Sentosa hingga Pantai Wotgalih, puluhan peserta dari berbagai latar belakang hadir. Mulai dari akademisi, aparat desa, hingga prajurit TNI. Salah satunya, Peltu Guntur Rudi Purwanto dari Koramil 0821-11/Yosowilangun, yang dengan penuh semangat mengikuti pelatihan itu.

“Ini bukan soal tugas semata. Ini panggilan kemanusiaan dan cinta alam,” ujar Guntur, usai mengikuti simulasi penanganan mamalia laut yang digelar di akhir kegiatan.

Kegiatan ini digagas untuk merespons potensi kejadian terdamparnya paus, lumba-lumba, atau bahkan dugong, yang belakangan makin sering terjadi di perairan Indonesia. Kabupaten Lumajang, yang memiliki garis pantai selatan, termasuk daerah rawan.

Materi dalam bimtek tak hanya berisi teori tentang identifikasi spesies dan pertolongan pertama bagi mamalia laut. Tapi juga mengupas pentingnya komunikasi cepat antarinstansi—sebuah elemen krusial saat kejadian nyata berlangsung.

Turut terlibat dalam kegiatan ini, antara lain UPT KP3 Probolinggo, BPSPL Denpasar, Dinas Perikanan Lumajang, Universitas Airlangga, BPBD, Damkar, hingga Pokdarwis dan DESTANA Wotgalih.

Kepala Desa Wotgalih menyambut baik langkah ini. “Harapan kami, pelatihan semacam ini tak berhenti di sini. Ini harus jadi gerakan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat secara aktif,” ujarnya.

Yang paling menarik? Simulasi di bibir pantai. Di bawah terik mentari dan semilir angin laut, peserta bersama-sama mempraktikkan penyelamatan seekor mamalia laut (yang disimulasikan), mulai dari pelaporan, koordinasi, hingga tindakan penyelamatan dan evakuasi.

Pelatihan ini mungkin hanya sehari. Tapi dampaknya bisa menyelamatkan nyawa—bukan hanya satu, tapi bisa jadi seluruh spesies. Karena menyelamatkan satu paus, berarti menjaga ekosistem yang lebih luas.

Pantai selatan hari itu bukan hanya tempat pelatihan. Ia menjadi saksi bahwa di Lumajang, manusia dan laut bisa berjalan seirama—menjaga, bukan merusak.


Miris! Guru SD di Lumajang Lecehkan Siswi SMP, Modus Iming-Iming HP Baru


Lumajang, (Onenewsjatim)
- Kasus asusila kembali mencoreng dunia pendidikan di Kabupaten Lumajang.

Kali ini, korban adalah siswi kelas 1 di SMP Negeri Kabupaten Lumajang. Tidak hanya pelecehan seksual secara visual, tetapi sudah sampai sentuhan fisik.

Sebelumnya, seorang guru seorang guru olahraga di Kecamatan Tempursari yang video call siswi kelas 6 SD sambil menunjukkan alat kelaminnya, kasus tak terpuji oknum pendidik kembali terungkap

Kali ini, korbannya adalah siswi kelas 1 di salah satu SMP negeri di Lumajang. 

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Nugraha Yudha, membenarkan kejadian memprihatinkan ini. 

"Setelah kita lakukan pendalaman, ternyata pelakunya adalah guru SD Negeri 02 Banyuputih Lor, status yang bersangkutan PNS," ujarnya kepada sejumlah wartawan, Rabu (16/4/2025).

Nugraha menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari kepala sekolah terkait adanya siswi yang menjadi korban pelecehan seksual yang terjadi sebelum Hari Raya Idul Fitri lalu. 

Didik Cahyo Jumaedi diketahui tidak hanya mengajar di SDN Banyuputih Lor 2, namun juga merangkap sebagai guru ekstrakurikuler drumband di beberapa sekolah di Lumajang.

"Saya dapat laporan dari kepala sekolah ada siswinya yang menjadi korban pelecehan seksual, kejadiannya sebelum Lebaran, masih puasaan kemarin," ungkapnya.

Menindaklanjuti laporan tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang segera memanggil Didik Cahyo Jumaedi. 

"Sudah kami panggil, kita mintai keterangan, dan yang bersangkutan mengakui semuanya," tegas Nugraha.

Sebagai langkah tegas, pihak Dinas Pendidikan langsung menonaktifkan Didik dari segala kegiatan yang melibatkan siswa.

 "Setelah itu, pihaknya mengambil sikap, saya nonaktifkan dia dari segala kegiatan, mulai dari ekstrakurikuler Drum Band dan Kepramukaan yang diselenggarakan oleh Satuan Pendidikan (Sekolah) di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang," jelasnya.

Nugraha mengungkapkan bahwa hingga saat ini, pihaknya telah mengidentifikasi enam siswi yang menjadi korban pelecehan. Mirisnya, sebagian besar korban merupakan mayoret dalam grup drumband yang dilatih oleh pelaku.

"Informasi sementara ada 6 korban, tapi ini masih kita dalami, rata-rata korbannya mayoret, sedangkan jumlah lembaga yang diampu pelaku ini ada 30, jadi mungkin masih bisa berkembang," kata Nugraha dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Nugraha memaparkan salah satu kasus yang menimpa siswi SMP berinisial R (14). Korban diduga diajak keluar oleh pelaku dengan iming-iming akan dibelikan telepon genggam baru.

"Korban ini dijemput jam 8 malam, dibawa ke rumah pelaku di Kelurahan Jogoyudan, dan dipulangkan jam 12 malam. Bentuk pelecehannya sudah fisik, tapi sejauh apa masih perlu visum," terangnya.

Sementara itu, Kasubsi Pidm Si Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro, membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga korban. 

"Hingga sampai saat ini korban dan pelapor belum datang untuk dilakukan pemeriksaan," ujarnya terpisah. (Imam)

© Copyright 2024 Onenewsjatim | All Right Reserved